Senin, 07 Oktober 2013

PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA USAHA TERNAK SAPI POTONG


PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA USAHA TERNAK SAPI POTONG

Tim Penyuluhan                                                                 
                                                                                      Rajapolah, 12 Juli 2012
DINAS PETERNAKAN PERIKANAN DAN KLAUTAN (DPPK) KABUPATEN TASIKMALAYA
Tujuan Produksi Sapi Potong
Pola Usaha Sapi Potong
Sistem Intensif
Sistem Integrasi Tanaman Pangan
Sapi-Padi
  Sapi-Jagung dll
Sistem Integrasi Perkebunan
   Sapi-Kelapa
   Sapi-Sawit
   Sapi-Tebu
  Sapi-Karet dll
 Sistem Integrasi perikanan
Penggembalaan 
             sapi lele

Sistem Intensif 
  Sistem Integrasi SAPI-SAWAH

  Potensi Penggembalaan
  Pemanfaatan lahan tidur
 
Teknologi Budidaya Sapi Potong 
  1.   Bibit dan pembibitan
  2.   Manajemen Reproduksi
  3.   Manajmen Pakan dan pemberiannya
  4.   Manajemen perkandangan dan pengendalian penyakit
  5.   Penyediaan hijauan pakan ternak
  6.   Kelembagaan dan pemasaran
  7.   Pasca panen/pengolahan produk
  8.   Pengolahan limbah
1.       Bibit dan pembibitan
  Pemilihan bibit (bentuk luar)
  Badannya panjang dan dalam
  Bentuk tubuh segi empat (balok)
  Garis badan atas dan bawah sejajar
  Paha penuh berisi
  Dada lebar dan dalam
  Kaki besar dan kokoh
  Sehat
  Kriteria Sapi Potong Bibit
  Tiga klasifikasi bibit: dasar, induk dan sebar.
  Memenuhi persyaratan umum:
-   Sehat, bebas cacat fisik, dan     tidak ada kelainan genetik.
-   Sapi betina tidak cacat alat reproduksi dan tidak mandul.
-          Sapi pejantan tidak cacat alat kelamin.
  Memenuhi persyaratan khusus:
    Memenuhi standar kualitatif & kuantitatif yang ditetapkan.
  Seleksi sapi potong bibit
  Syarat sapi PO bibit
     Ciri betina dan jantan: warna bulu putih keabu-abuan, kipas ekor (bulu rambut ekor) dan bulu sekitar mata bewarna hitam, badan besar, gelambir longgar bergantung, punuk besar, leher pendek dan tanduk pendek.

  SELEKSI PEJANTAN SEBAGAI BIBIT ATAU PEMACAK 
  Mempunyai struktur pertulangan kuat & mantap
  pertumbuhan otot simetris
  Alat reproduksi - testis & penis normal
  Mempunyai libido atau nafsu kawin tinggi
  Perkawinan alam dilakukan dengan rasio 3 jantan dan 100 betina
  Pencatatan (Recording)
  Rumpun
  Silsilah
  Perkawinan (tgl, pejantan, IB/alam)
  Kelahiran (tgl, BB)
  Beranak kembali (tgl, paritas)
  Pakan (jenis, konsumsi)
  Vaksinasi, pengobatan (tgl, perlakuan)
  Mutasi (masuk dan keluar ternak)
2.       Manajemen Reproduksi
  Sistem perkawinan
    - (Kelompok/individu)
                - Rasio jantan : betina
       1 : 8-10
    - Perkawinan alam/IB
  Sapi dara siap menghasilkan anak
  Deasa kelamin biasanya umur 9–20 bulan
Kawinkan I 15-24 bulan, >1 thn
  Perkawinan dilakukan saat birahi
  Tanda-tanda:
          Alat kelamin bengkak, basah, merah dan hangat
          Menggerak-gerakkan ekor
          Diam bila dinaiki/dikawini
          Tidak gelisah dan nafsu makan turun
  Siklus berahi  lagi + 21 hr
  Perkawinan
Waktu mengawinkan 12-18 jam setelah tanda berahi
                Berahi                      kawin      terlambat kawin
                pagi            sore      malam                  pagi
  Campurkan dengan pejantan
  Hindarkan perkawinan sedarah dekat
  Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)
  Menempatkan sperma ke dalam alat kelamin betina
  Keuntungan
¨  Perkawinan silang
¨  PMengawini betina lebih banyak
¨  Menghindari penyakit kelamin pejantan
n  Semen:
¨  Beku
¨  cair
3.       Manajemen perkandangan dan pengendalian penyakit
  Letak kandang sesuai dengan umur ternak
  Kandang, jenis bahan, ukuran, kepadatan ternak
  Jenis dan bahan tempat pakan dan air minum
  Kenyamanan ternak
     -  Kandang individu
     -  Kandang kelompok
  Penerangan dan ventilasi
  Perbaikan penanganan kesehatan melalui program sanitasi, vaksinasi, dan pengobatan
  Memilih lokasi usaha sapi potong
  Strategis: dekat areal pertanian, sumber air cukup, jauh dari pemukiman, dekat jalan raya
  Memperhatikan ketinggian lokasi, atap tinggi di dataran rendah
  Kondisi tanah: terbuka dan landai
  Iklim sesuai   
  Kandang, jenis bahan, ukuran, kepadatan ternak
*      Terbuat dari bahan berkualitas, tahan lama dan tidak mudah rusak
*      Kandang koloni luasan harus sesuai dengan jumlah sapi
*      Biaya pembuatan tidak terlalu mahal
*      Konstruksi dibuat dengan kemiringan 5-10o agar air & urin tidak menggenang
*      Sirkulasi udara baik
*      Sinar matahari masuk secara keseluruhan
*      Hindarkan terpaan angin secara langsung
*      Atap dibuat dari bahan yang murah, awet dan memberi kesejukan siang hari 
4.       Manajemen Perkandangan
  Kandang Individu
¨  Dibuat sederhana dari kayu  kapasitas 2-6 ekor
¨  Terletak dekat rumah dengan kebersihan & sinar matahari yang cukup
¨  Pengaturan dan proses penanganan limbah untuk produksi kompos atau biogas
  Kandang Kelompok
¨  Terdiri dari 10 anggota dengan 2 ekor sapi/anggota.
¨  Terbuat dari bahan kayu dengan kapasitas 12 ekor
¨  Terletak dekat desa dengan pengaturan pengawasan secara bergilir dari anggota kelompok
¨  Kebersihan, sinar matahari dan petukaran udara cukup
¨  Penanganan limbah untuk produksi kompos & biogas
  
  Kandang individu terbuat dari bahan murah dan sederhana
  Ukuran kandang per ekor sapi
  Panjang &lebar lantai; 2,10x1,45 m untuk sapi lokal dan 2,10x1,50 m untuk sapi eks impor dan perah jantan.
  Panjang tempat ransum dan air minum: 1,45x1,50 cm (selebar tempat sapi).
  Diantara tempat ransum dan air minum dapat dibuat penyekat setebal kira-kira 7,5-10 cm.
  Panjang tempat ransum 95-100 cm, lebar 50 cm dan kedalaman 40 cm.
  Panjang tempat air minum: 45-55 cm, lebar 50 cm dan kedalaman 40 cm.
  Pada bagian belakang sapi dibuat selokan dengan lebar 25-30 cm dan kedalaman 15-20 cm. 
  Jenis dan bahan tempat pakan & air minum
  Tempat pakan dan minum dapat dibuat dari tembok beton dengan lubang pembuangan air pada bagian tengah.  Tempat pakan dapat pula dibuat dari kayu, sedangkan tempat air minum menggunakan ember.
5.       Pengendalian Penyakit
  Kebersihan kadang dan perlengkapan serta memadikan ternak.
  Untuk pencegahan penyakit semua peralatan dan bagian kandang disucihamakan dengan menggunakan lysol, kreolin melalui penyemprotan, penyiraman dan perendaman.
  Untuk mencegah masuknya penyakit dari sapi yang datang dari luar, sebaiknya sapi baru dipisahkan pada kandang isolasi.
  Vaksinasi adalah salah satu cara pencegahan penyakit menular yang diberikan secara teratur.
6.       Pakan dan pemberian pakan
*      Identifikasi bahan pakan
*      Formulasi ransum
*      Cara pemberian pakan
*      Pengawetan bahan pakan/penyimpanan
*      Penyiapan dan pengolahan bahan pakan
  RUMPUT
  LEGUMINOSA
  Limbah Pertanian/Perkebunan
PAKAN DAN CARA PEMBERIANNYA
SUMBER BAHAN PAKAN
                                 Untuk sapi perbibitan sumber pakan diusahakan dari lokasi setempat  
                seperti    hijauan (rumput, legum) dan bisa ditambah dedak
KEBUTUHAN PAKAN
                                  Sapi bunting dan laktasi
                                                  Sapi bunting memerlukan jumlah dan kualitas pakan yang                            lebih baik dengan penambahan dedak padi 0,5 kg/ekor/hari
                                  Sapi Pejantan
                                                  Untuk mempertahankan libidonya yang tinggi perlu                                        diberikan makanan tambahan berupa dedak padi 1                                                 kg/ek/hari disamping hijauan pakan ternak seperti rumput &                             legum sebanyak 3% bahan kering dari berat badannya
KUANTITAS DAN KUALITAS PAKAN
                                  Kuantitas dan kualitas pakan sangat penting untuk diperhatikan baik       hijauan maupun konsentrate. Tetap berdasarkan bahan pakan yang         tersedia dilokasi
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK  PENGGEMUKAN

SAAT MEMULAI PROSES PENGGEMUKAN
¨  Ternak sapi bakalan ditimbang berat badannya
¨  Diberikan obat cacing dengan dosis sesuai petunjuk dalam obat tersebut
SELAMA PROSES PENGGEMUKAN
¨  Diberikan pakan secara teratur terutama jam pemberian pakan harus tetap setiap harinya misalnya jam 08.00 wib.
¨  Kurangi gangguan yang dapat membuat sapi stress karena dapat menurunkan PBBH
¨  Berikan pakan sesuai kebutuhannya
SAAT AKHIR PROSES PENGGEMUKAN
¨  Sapi ditimbang untuk mengetahui analisa untung/rugi selama proses penggemukan
¨  Penanganan yang hati2 saat sapi dinaikkan kedalam kendaraan /truk agar tidak berontak karena dapat menurunkan prosentase karkasnya dan kualitas dagingnya saat dipotong
PAKAN DAN CARA PEMBERIANNYA
  SUMBER BAHAN PAKAN
                  Untuk sapi penggemukan sumber pakan diusahakan dari lokasi setempat seperti hijauan (rumput, legum), jerami padi, palawija ditambah bahan konsentrate dari dedak padi, limbah sawit, coklat, ampas tahu, tempe dll
  KEBUTUHAN PAKAN
          Pakan untuk 1 bulan pertama
¨  Kebutuhan pakan untuk sapi penggemukan bulan pertama dengan kebutuhan 3% bahan kering dari berat badan. perbandingan antara hijauan : konsentrate 80 : 20 %.
          Pakan untuk 2-3 bulan
                        Kebutuhan pakan untuk sapi penggemukan untuk periode 2-3 bulan  dengan 
             kebutuhan 3% bahan kering dari berat badan. Perbandingan antara hijauan :
              konsentrate 60 : 40 %.                                      
          Pakan untuk 4-6  bulan
                    Kebutuhan pakan untuk sapi penggemukan untuk periode 4-6 bulan  dengan 
          kebutuhan 3% bahan kering dari berat badan. Perbandingan antara hijauan : konsentrate 40: 60%. Untuk bulan ke 4-5 dan untuk bulan terakhir (6) dengan perbandingan 20 : 80 %
CARA PEMBERIAN PAKAN
 Untuk program penggemukan sebaiknya pakan selalu tersedia di bak pakan dan pemberian  konsentrate lebih dulu yang diikuti dengan pemberian hijauan. Hijauan sebaiknya dipotong kecil untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pencernaannya 
Cara pemberiannya
*      BB sapi jantan 240 kg
*      Pertambahan BB: 0.60 kg/hari
Contoh ransum:
*      Rumput unggul: 25 kg
*      Konsentrat:
 Dedak 3.8 kg
  Urea 93 gr
  Garam 100 gr
 Tepung tulang 50 gr
  Kapur 50 gr
Teknik Pengaturan Pemberian Pakan
Pemberian hijauan dan konsentrat 2x/hari
Pemberian konsentrat I: jam 08.00 
Pemberian hijauan I: jam 11.00
Pemberian konsentrat II: jam 15.00
Pemberian hijauan II: jam 18.00

Air Minum
   Tersedia dalam kandang
Untuk seekor ternak sapi dengan berat badan 200 kg memerlukan air sebanyak 27 liter per hari dan akan dikeluarkan dalam bentuk air seni sebanyak 13 liter.
 KEGIATAN PASCA PANEN
Pemotongan, pengulitan, pengeluaran jeroan, penirisan, pemisahan daging dengan tulang (deboning),  penyimpanan (chilling room/unit), pengemasan daging segar
Penggaraman, penjemuran (kulit)
   PENGOLAHAN
                - Pengasapan daging, pengolahan  
                  dendeng, pengolahan abon
                - Penggilingan daging (Minced) dan
                  produk olahan lanjutan
                - Penyimpanan (chilling     room /unit),
                - pengemasan
               - Penyamakan, pengolahan kulit menjadi   bahan pangan

Selasa, 10 Juli 2012

Daftar Harga Sapi Terbaru Juli Tahun 2012

Daftar Harga Sapi Terbaru Juli Tahun 2012 :
  • Harga Sapi Bakalan dan Sapi Potong 2012

NoJenis SapiUsia SapiKisaran Berat HidupMasa BerlakuHarga
1Limosin
1,5 Tahun
350 Kg
1 Juli s/d 18 Juli 20128.500.000
2Simmental/Metal1,5 Tahun350 Kg1 Juli s/d 18 Juli 20128.500.000
3Brahman1,5 Tahun300 Kg1 Juli s/d 18 Juli 20128.000.000
4PO/Jawa1,5 Tahun200 Kg1 Juli s/d 18 Juli 20126.500.000
5Bali1,5 Tahun200 Kg1 Juli s/d 18 Juli 20126.500.000
Showing 1 to 5 of 5 entries
NoJenis SapiUsia SapiKisaran Berat HidupMasa BerlakuHarga Sapi
1Limosin2 hingga 2,5 Tahun500 Up1 Juli s/d 18 Juli 201211.000.000
2Simmental2 hingga 2,5 Tahun500 Up1 Juli s/d 18 Juli 201211.000.000
3Brahman2 hingga 2,5 Tahun450 Up1 Juli s/d 18 Juli 201210.500.000
4PO/Jawa2 Tahunan300 Up1 Juli s/d 18 Juli 20129.000.000
5Bali2 Tahunan300 Up1 Juli s/d 18 Juli 201210.000.000
Showing 1 to 5 of 5 entries

* Harga sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya