Sabtu, 17 Agustus 2013



CARA PEMBUDIDAYAAN JAMUR MERANG

Dukungan wilayah kepulauan Indonesia sangat stategis untuk mengembangkan budidaya jamur merang (Volvariella valvaciace ) merupakan negara ke – 2 setelah Brazil, bahan baku jerami padi sangat berlimpah dan merupakan potensi terbanyak khususnya daerah penghasil padi. Negara kita pernah berhasil untuk swasembada beras, dengan adanya tanaman padi yang berlimpahrua bisa dibuktikan bahwa bahan baku jerami sangat banyak. Kebutuhan jamur dunia saat ini masih dikuasai oleh cina akan tetapi 10 tahun kedepan muda-mudahan kita bisa setarap dengan cina sebagai negara penyuplai jamur merang yang berkualitas.
Saat ini pengusaha dan petani jamur di Indonesia jumlahnya terbatas sedang kebutuhan akan jamur di masyarakat sangat tinggi. Jadi peluang pasar cukup memadai khususnya di negara kita ini. Harga pasaran jamur merang masih tingi berkisar /Kg Rp.17.000,- hinga Rp 22.000,- pada tahun 2009.  Kalangan menegah keatas adalah merupakan pasar utama ,tetapi kita bisa buktikan sendiri di daerah kita sendiri permintaan jamur cukup besar.
Jamur merang merupakan komoditas ungulan pertanian yang bebas pestisida dan bahan kimia ,sehingga residu yang terkandung pada jamur merang relatip tidak ada dengan demikian efek sampingan mengkonsumsi jamur ini tidak ada bahkan dipercaya sebagian masyarakat, jamur bisa menyembuhkan kangker dan sangat berguna untuk konsumsi orang yang terkena serangan penyakit darah tinggi.
Kondisi saat ini banyak limbah pertanian yang belum diolah oleh petani khususnya jerami masih banyak ditemui di area petani dan petani masih suka  suka membakar dari pada memanfaatkannya karena SDM mereka sangat rendah.  Dengan melalui Pelatihan di Pusat-Pusat Pelatihan yang bisa dikembangkan untuk membantu Pemberdayaan petani melalui pelatihan ini , dengan adanya Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya ini bisa menumbuh kembangkan kemampuan pendayagunaan bantuan –bantuan yang belum bisa terealisasi dengan mudah dan cepat menjadi program yang berkelanjutan bagi Perusahaan dan BUMN yang bersedia untuk menjadi mitra kami dan harapan kami selalu siap untuk melayani masyarakat. Dan menciptakan interfrener sejati                                                                          
B.Tujuan
1.      Adapun Tujuan dalam Buku Pedoman Budidaya Jamur Merang ini ditulis berdasarkan hasil kegiatan praktek lapangan. Yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di lingkungan pantura Inramayu.
2.      Untuk meningkatkan produksi jamur merang melalui pelatihan di P4 S Bunga Nirwana
3.      Untuk menggali inovasi teknologi jamur merang menjadi dinamis ,dan disesuaikan dengan agroklimat di tempat usaha masing-masing.
4.      mengolah dan memanfaatkan limbah pertanian menjadi nilai tambah penghasilan petani
5.      Membentuk kemitraan dan jaringan bisnis serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
6.      Membantu Pemerintah untuk meningkatkan SDM Petani ,yang mengacu ke pertanian organik yang ramah lingkungan.
 
II.KONTRUKSI KUMBUNG JAMUR
Pelaksanaan Budidaya Jamur merang di butuhkan inspirasi perencanaan yang matang baik dari persiapan, tempat, bahan baku, tenaga kerja serta peralatan dan perlengkapan untuk membuat sebuah manajemen antar lain :
1.      Persiapan Membuat Kumbung 
    Memilih Tempat  yang akan disiapkan untuk membuat kumbung jamur.
    Perkembang di lingkungan petani. Budi daya jamur merang memilih lokasi pekarangan yang cukup untuk tempat penyimpanan bahan media atau jerami padi dan yang lainya, tempat untuk membuat kumbung jamur dipilih tempat yang tedu dan jauh dari gangguan dari percikan api yang disebabkan aktivitas perbengkelan atau aktivitas yang sama pegelasan untuk menghindari terjadinya kebakaran .
a.       Ukuran kumbung jamur panjang 6,5 meter lebar 4 meter tinggi 4 -5 meter

b.      Bahan pembuat kumbung :
•         Bambu sebanyak 250 batang ukuran bambu diameter 9-12 cm
•         Plastik  PE ukuran tebal 0,012 sebanyak 20 Kg
•         Stryfoam sebanyak 100 lembar panjang 1,25 m dan lebar 1.15 m
•         Tambang plastik  + 7 Kg
•         Paku 20 kg
•         Batu bata 750 buah
•         Kawat ayam 30 m’ untuk melindungi tikus
 

 







                 

2.      Konstruksi rak
Rak terbuat dari bambu tengah dan batangan, pingir sejumlah 2 rak, dengan ukuran lebar rak 1,15 cm, tingi rak dihitung dari lantai 0,5m , 0,60 m ,0,65 m,0.75m ,0,60m,0,70m,0,70m untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran
3.                  Konstruksi jendela dan pintu
Jendela dan pintu dibuat pada bagian tengah kumbung, jendela sebanyak 2 unit dan pintu satu unit. Ukuran pintu disesuaikan dengan lorong tengah kumbung yaitu 0,7 m tinggi 1,60 m terbuat dari bingkai bambu yang ditutup plastik. Jendela dibuat pada bagian atas kiri kanan kumbung, letaknya diatas rak bagian pinggir. Ukuran jendela lebar, 0,8m dan tinggi 0,4 m tertutup kawat ayam. Jendela bisa dinaik turunkan dari bagian luar kumbung, yaitu dengan memasang tali. Dengan demikian pengaturannya bisa dari bawah. Jendela berfungsi untuk mengontrol naik turunya suhu kamar kumbung jamur. Apabila suhu terlalu tinggi jenjela bisa di buka  dan sebaliknya.   
4.      Konstruksi lantai
Lantai bagian lorong diusahakan terbuat dari pasangan batu bata yang di plester, dengan ukuran 0,70 m dan tingi 6 cm dari permukaan tanah berguna untuk mengurangi becek dan memudahkan penyipanan plastik lantai. Sedangkan bagian lantai di bawah rak dari tanah subur, dengan tujuan agar selalu terjadi penyesuaian kelembaban, penyimpanan air,pH atau stabilitas suhu secara alamia.
5.      Sterelisasi Kumbung
Kumbung jamur sebaiknya sebelum digunakan dilakukan sterelisasi secara baik fumigasi, tretmen ataupun yang lainnya. Hal ini berguna untuk menghindari tumbuhnya jenis microbia atau jamur liar yang akan mengganggu tumbuhnya jamur merang.
Yang terbaik adalah dengan fumigasi belerang dalam kumbung caranya : belerang sebanyak satu ons dipanaskan dengan bantuan sabut kelapa atau yang lainnya dalam wadah kaleng. Biarkan asap belerang tersebut memenuhi ruangan biarkan selama 1 (satu) hari.
III. PROSES PERMENTASI UNTUK MEDIA JAMUR
Pembuatan Kompos dalam budidaya jamur merang terdiri dari 2 jenis, yaitu kompos untuk lapisan atas dan kompos untuk lapisan bawah dari kedua jenis ini material yang digunakan berbeda, akantetapi dalam cara pengomposan dan prinsip yang digunakan metodenya sama.





3.1.Kompos lapisan atas.
Kompos ini dibuat mendahului kompos bagian bawah selisih waktu antara 2 hinga 3 hari sebelumnya dari kompos bagian bawah. Lapisan ini merupakan stimulan, stater dan sebagai sumbu bahan organik jamur merang dari lapisan kompos bawah.
a.           Bahan yang diperlukan :
kapur Ca CO3, 75 kg
dedak halus, dengan perbandingan 150Kg
                        Proses pelaksanaan pembuatan kompos bagian atas :
3.2.Kompos Lapisan Bawah
Lapisan bawah merupakan inti tumbuhnya jamur merang
b.  Bahan dan alat yang diperlukan
  Jerami padi sebanyak 3 kwintal / 300kg (jerami padi sebaiknya sudah disimpan minimal 6 (enam ) bulan, lebih lama akan lebih bagus.
  Kapur Ca CO 3 sebanyak 75 Kg.
  Dedak halus sebanyak 150Kg (lebih lama tersimpan akan lebih bagus )
  Plastik untuk lorong kumbung
  Gacok 2 buah
  Ember 2 buah
  Angkong (roda angkut )
  Pengki 2 (dua ) buah
                        b. Proses pembuatan kompos bagian bawah
   Jerami tadi direndam dalam kolam atau bak yang berisi air (gunakan air yang bersih yang terhindar dari zat kimia sabun maupun minyak dll.)
   Tata dengan ukuran lebar 2 atau 3m ,tinggi 1,5m dan panjang sesuai
      dengan bahan . Saat penataan untuk jerami baru dipadatkan dengan di injak-Injak.
   Tutup dengan plastik , usahakan bagian atas ada cela-cela untuk mengeluarkan gas NH3. 
  Biarkan selama 5 (lima hari) untuk jerami yang sudah lama atau 10 hari Untuk jerami yang masih baru.
  Tutup dibuka, lakukan pembalikan dengan menggunakan gacok sambil diberi air agar tidak terlalu panas dan sekaligus untuk penguapan ion- ion yang ada taburkan dedak halus sesuai takaran hingga merata.
  Tata di tempat tedu dengan lebar maksimum 2 meter dan tinggi 1,8 meter Tujuannya agar ditusi oksigen dari bagian dingding lapisan.
  Tutup rapat dengan plastik, dengan bagian atas dibuat cela udara untuk penguapan  NH3.
    Selama 5 sampai 6 hari kompos siap untuk digunakan.
a.       Pemasukan kompos dalam kumbung
1.      Kompos lapisan bawah
Kompos lapisan bawah bila sudah berwarna coklat atau 10 hari dalam pengomposan, siap untuk dimasukan dan di tata dalam rak kumbung jamur. Penataan kompos dimulai dari lapisan bawah  (kompos jerami ) kemudian lapisan atas (lapisan ampas kapas ).
Alat kerja menggunakan gacok,pengki,dan angkong (roda dorong ).
Petunjuk Pelaksanaan :
•         Buka kompos, naikan dengan gacok, di urai, dengan angkong dan gunakan pengki untuk memasukan media dalam kumbung
•         Semua kompos ini diusahakan harus selesai dalam waktu 1 (satu ) hari, apabila musim hujan jangan sekali-kali kena air hujan, gunakan penutup pada saat mengangkut dan memasukan kompos pada kumbung jamur.
 •         
                                                                  lorong          media jamur
Susunan kompos pada rak, dimulai dari bagian atas, pada saat penyusunan usahakan bagian pinggir rak di isi dengan kompos yang dipadatkan secara memanjang, sepanjang pinggiran rak baru bagian tengan untuk jelasnya seperti gambar di bawah ini :









                          
Pemasukan kompos ini harus selesai dalam satu hari,karena bila tidak akan terkontaminasi dengan jamur liar (penyusunan usahakan selesai satu hari , bila dilakukan ke esok harinya ).
                        2. Kompos lapisan  atas.
                            Proses perlakuan penataan kompos atas :
- Kompos lapisan atas ditaburkan merata pada gulu, ketebalan kompos atas   kurang lebih kira-kira 2 cm.
 
3.3. Steam (sterelisasi media dalam kumbung )



 
               
Steam adalah proses pemberian uap air keruangan kumbung, pemberian berian uap ini hingga mencapai suhu di atas 70 derajat celsius, tujuan penyetiman ini adalah untuk membunuh organisme pada kompos sebagai media organik jamur merang.
a.       Alat yang di pergunakan
•         Drum 2 buah
•         Selang terbuat dari bambu panjang 1-2 meter yang menghubungkan dengan drum yang berisi air
•         Ember 2 buah untuk pengisian air
•         Corong air satu buah
•         Jerigen 30 liter untuk persediaan apabila air uda habis 3 buah
•         Higrometer (alat untuk mengukur kelembaban kalo ada
•         Ph meter (bila ada )
•         Kompor pemanas 2 unit.
b.      Cara kerja
•         Kumbung yang berisi media di sterilkan selama 1 hari dengan jendela dan pintu ditutup rapat.
•                     Drum dipasang agak miring dan diisi air ¾ nya.
•         Bagian cela antar drum diisi batu bata,sedangkan bagian lainnya dengan lumpur , ini bertujuan agar titik api pemanasan terfokus pada drum.
•         Alat pemanas dipasang dan di operasikan sesuai dengan kebutuhan.
•         Biarkan pemanasan selama 12 jam atau suhu ruangan kumbung sedah mencapai 70 derajat Celsius pertahankan selama 4 jam dengan cara mematikan satu buah pemanas.
•         Istirahatkan selama 1(satu ) hari sampai suhu menurun menjadi 38 derajat celsius.
•         Siapkan untuk tanam benih.
3.4. Penanaman.

       Penanaman bibit jamur di lakukan setelah kumbung diistirahatkan 1 hari atau suhu mencapai 38 derajat celsius. Penanaman dilakukan sebaiknya menjelang sore hari, sehingga tingkat kelembaban, pH setabil.
        Alat dan bahan yang disediakan :
•         Ember 3 buah, karung 1 buah Sprayer kecil 1 buah berisi alkohol, bibit jamur 70 lok.
                                Cara Kerja :
Semua alat di sterilkan dahulu begitu pula pelaku yang akan menenam harus di sterilkan dengan mengoleskan kedua tanganya dengan larutan alkohol.
•         Bibit dari lok dibuka dan di uraikan, ditempat tedu atau didalam ruang kumbung .
•         Lakukan penaburan dimulai dari bagian atas susunan rak terus vertikal kebawah.
•         Bagian dasar rak diberi bibit dengan cara memasukn ke  dalam media
•         Lakukan sampai selesai.
•         Pada saat penaburan bibit jendela dan pintu kumbung usahakan ditutup
Agar udara luar tidak bisa masuk keruangan kumbung jamur bila selesai jendela dan pintu ditutup rapat.
                        3.5. Pemeliharaan atau Penyiraman/penyemprotan.

                                Penyemprotan dilakukan pada hari ketiga setelah tanam, hal ini bertujuan
Sebagai efek stres kepada bibit jamur, sehingga terpacu untuk tumbuh seperti sarang labah - labah.
                                Alat dan bahan :
•         Sprayer 12- 14 liter,lengkap dengan kepala sprayer yang bisa menghasilkan Semburan air yang sangat halus.
•         Selang yang panjangnya cukup untuk menjangkau rak yang paling atas disesuaikan.
•         Air kolam atau air yang banyak mengandung hahan organik
Jangan menggunakan air PDAM atau air sumur yang asin ,air sumur
Air sumur yang didapat sebaiknya di diamkan ½ -1 jam atu sehari baru disemprotkan, penyemprotan sebaiknya pada sore hari.
Cara kerja :
•         Isi sprayer dengan air, pompa sesuai tekanannya .
•         Jendela dan pintu dibuka sebelum melakukan penyiraman/penyemprotan
•         Lakukan penyemprotan dengan sistim pengabutan artinya lubang sprayer yang digunakan harus benar-benar halus.
•         Lakukan dari bagian rak paling atas hingga rak bagian bawah hingga merata.
•         Bila mecilium sudah tidak terlihat lagi penyiraman selesai.biasanya pada musim kemarau hingga mencapai 4 tangki bahkan lebih, sedang musim hujan cukup 2 tangki saja, itupun tergantung tingkat kelembaban udara . Kelembaban udara idealnya 95-98 %.
•         Setelah melakukan penyiraman jendela dan pintu tutup kembali.
Penyemprotan kedua di lakukan bila kondisi keadaan media telah kering, biasanya dilakukan pada hari ketiga setelah penyemprotan pertama ini bertujuan untuk mendorong tumbuhnya jamur.
3.6. Pasca panen.
       Pasca panen atau panen dilakukan setelah jamur berumur 8-9 hari setelah tanan, itupun tergantung keadaan .
        Untuk mengetahui bahwa jamur siap panen adalah bila permukaan atas rata lakukan pemanenan dengan menggunakan piso yang steril, untuk menghindari bakteri lain bisa masuk atau menempel pada jamur. Nanti bisa menyebakan tumbuhan jamur menjadi terserang penyakit.
        Pada perlakuan (memetik Jamur) harus hati- hati, usahakan jangan sampai merusak media atau tumbuhan jamur disisinya yang masih kecil.
        Gambar dibawah ini menunjukan perbedaan  jamur yang belum siap panen dan yang belum siap di panen.









                                         Belum siap panen


                 Siap panen
3.7. Pengendalian hama dan penyakit.
       Biasanya tanaman / tumbuhan pasti ada beberapa hambatan diantaranya kesehatan tumbuhan itu sendiri karena pengaruh lingkungan yang kurang sehat. Jamur merang disukai hama diantaranya hama tikus yang masuk merusak rumah kumbung jamur, dan selaintu banyak serangga yang yang masuk apabila kita tidak teliti untuk membuka / menutup pintu kumbung jamur. Cara mengatasi hama tikus kita gunakan alat suara yang bisa mengusir tikus secara alamia bisa dengan jangkrik dimasukan kedalam botol aqua yang di beri lubang di letakan di ruangan , dengan bunyi serangga itu insya allah tikus akan segan untuk menetap dalam kumbung atau dengan melakukan pengumpanan agar tikus bisa mati.
        Antisipasi lain sebelum melakukan penanaman kita membuat kawat sekitar kumbung agar tikus tidak bisa masuk menerobos kumbung jamur.
        Didalam melakukan pengendalian hama terpadu ini terutama lakukan kebersihan setiap kita melakukan kegiatan baik penyiraman, atau pemetikan usahakan tidak ada benda yang tertingal di dalam ruangan hingga ruangan tidak ada hal-hal yang baru dan bersih.
        Hama dan Penyakit
a. Tikus
Pengendalian dengan memberi umpan dibubuhi racun.
b. Serangga dan Kecoa
Pengendalian dengan menyemprot ruangan menggunakan jamur formalin.
c. Jamur Liar
Jamur padi liar tumbuhnya berkelompok dan biasanya tumbuh lebih cepat dari jamur merang. Pengendalian dengan mencabut jamur tersebut.
d. Cendawan Penicilium
Cendawan ini sejenis jamur tapi berukuran sangat kecil tidak memiliki tubuh buah, warnanya hijau menempel pada jerami dan bisa mengalahkan pertumbuhan miselium jamur merang. Penyebab: tidak dilakukan pasteurisasi,
pasteurisasi kurang sempurna, pencemaran baik dari  alat-alat, rak-rak,
atau bibit yang kurang bersih.
Pengendalian:
- Pencegahan: rak sebelum dimasuki kompos, dipasteurisasi sampai
suhu 70 derajat, usahakan pasteurisasi berjalan sempurna. Selain itu perlu dijaga kebersihan alat-alat, bibit,dll.

- Pengendalian: kompos yang terkena serangan Penicilium harus
dipisahkan dan dibuang dan dibakar.

Pencemaran yang ditandai adanya bulu-bulu putih yang merambat dan menyebabkan jamur  mati, maka satu-satunya penegndalian yang
dilakukan yaitu dengan pembongkaran.
 Panen Panen jamur dilakukan sebaiknya saat jamur berbentuk kancing, sebelum mengalami
perpanjangan. Jamur harus dipetik dua kali sehari selama 3 hari. Sering
tubuh buah jamur






Contacts:
085793366000/087738304700