Sabtu, 09 April 2016

SEPENGGAL  KISAH PENYESALAN
Kisah ini tertuang manakala kusudah tak mampu membendung rasa sesak di dada.
Dulu awal menjalani kehidupan rumah tangga,secara ekonomi amat sangat serba kekurangan.Aku yang saat itu masih menganggur berusaha mencari penghasilan,mulai dari berkebun,berdagang bubur,bakso namun belum bisa untuk menutupi kebutuhan.Aku yang mempunyai basic elektronika mencoba peruntungan jadi tukang servis tv dan walaupun hasilnya pas pasan mulai ada peningkatan,hingga rumah bilik dapat kami miliki sendiri.
Suatu ketika seorang teman akan membuka conter hp dan pulsa aku diminta turut membantunya hingga aku memahami seluk beluk usaha dibidang handphone yang kala itu masih merupakan barang mahal dan hanya beberapa gelintir orang yang memilikinya.
Setelah merasa cukup pengetahuan,aku meminjam modal kepada mertua untuk membuka conter hp sendiri.
Dan akhirnya akupun memiliki conter hp sendiri walaupun masih mengontrak tempat.Waktupun berlalu dan usahaku semakin maju hingga taraf ekonomipun ikut naik,pundi pundi rupiah terus ku kumpulkan maka dalam enam bulan aku sudah bisa mengembalikan uang pinjaman dan mempunyai modal sendiri.
Sekitar setahun kemudian kamipun sudah mampu untuk membangun rumah yang lebih layak ditempati.
Gaya hidup kamipun ikut berubah,kami dan anak anak lebih sering belanja ke supermarket dan itu menjadi kebiasaan yang sebetulnya kurang baik.
Hingga di suatu masa usahapun mengalami kesulitan,kontrakan tempat terus mahal dan pesaing semakin banyak,aku terlalu fokus untuk bekerja dan jarang ada waktu untuk keluarga,jadi tiap istri ada keperluan belanja aku lebih suka menyuruh karyawan laki laki untuk mengantar istriku,dan tanpa disadari aku telah menyalakan bom waktu.Hingga akhirnya terjadi affair istriku dan karyawanku,namun hal itu bisa diselesaikan namun menjadikan virus yang akhirnya menggerogoti keharmonisan rumah tanggaku.
Setelah usaha dibidang conter hp terasa kurang menguntungkan maka akupun banting setir usaha di bidang peternakan ayam broiler,waktupun berlalu tak terasa 18 bulan berhasil hingga di tahun 2010 terjadi anomli cuaca yang mengakibatkan peternakan mengalami kerugian.
Dengan gaya hidup biasa enak terjadi gonjang ganjing perusahaan ,istriku tidak tahan dan menginginkan perceraian,dalam kekalutan itu akupun menytujuinya yang kini akhirnya menjadi penyesalanku yang tak terhingga karena akhirnya aku jauh dengan anak anakku,aku tak bisa melihat mereka tumbuh dan gelayutan manja anak anaku.
Jika waktu bisa kembali aku ingin menebus semua kesalahanku dan jika masih mungkin aku ingin kembali berkumpul bersama mereka sampe akhir hayatku.
Aku ingin kembali bersama lagi....